Pemkab Setengah Hati Bangun Parlilitan
Pemkab Humbang Hasundutan (Humbahas) dinilai setengah hati dalam mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana ke Kecamatan Parlilitan. Alokasi dana pembangunan ke Parlilitan terbilang sangat kecil.
Hal itu dikatakan tokoh pemuda Kecamatan Parlilitan, Lamro Meha kepada METRO, Senin (25/1). Dengan alasan tersebut dia merasa kecewa atas pelaksanaan pembangunan yang dilakukan Pemkab Humbahas yang masih sangat jauh dari harapan masyarakat.
Dicontohkannya seperti Proyek Pengaspalan Jalan/Pemeliharaan Periodik Jalan Parlilitan -Pearaja -Ambalo TA 2009 yang memakan biaya yang hampir mencapai Rp300 juta oleh Dinas Prasarana dan Wilayah Humbahas oleh kontraktor CV KS, namun
terkesan asal jadi dan pengerjaan proyek terkesan cukup dipaksakan sehingga hasilnya tidak maksimal, akhirnya badan jalan yang baru selesai dikerjakan sudah banyak yang berlobang juga kuat dugaan tidak sesuai bestek seperti halnya pemasangan pasangan material dan aspal yang hanya setipis kertas.
"Itu masih contoh kecil dari sekian banyaknya proyek pembangunan," ujar Meha. Ditambahkannya lagi salah satu contoh pembangunan sarana air bersih di Desa Sihas Tonga Kecamatan Parlilitan yang telah menelan biaya yang hampir mencapai nilai milyar
rupiah oleh Dinas Tarukim Humbahas, namun semenjak dibangun hingga saat ini belum dapat dimanfaatkan masyarakat. "Kondisi tersebut sudah berulangkali saya sampaikan kepada Dinas terkait, bahkan langsung kepada Bupati Humbahas, namun tidak ada realisasi dan tanggapan serius," ujarnya.
"Percuma saja dilakukan pembangunan jika hasilnya asal-asalan tanpa ada rasa tanggung jawab. Situasi tersebut barang tentu menjadi bahan masukan kepada Pemkab Humbahas dan untuk ditindaklanjuti demi pembangunan Humbahas menuju Hutamas," kata Meha mengakhiri
Hal itu dikatakan tokoh pemuda Kecamatan Parlilitan, Lamro Meha kepada METRO, Senin (25/1). Dengan alasan tersebut dia merasa kecewa atas pelaksanaan pembangunan yang dilakukan Pemkab Humbahas yang masih sangat jauh dari harapan masyarakat.
Dicontohkannya seperti Proyek Pengaspalan Jalan/Pemeliharaan Periodik Jalan Parlilitan -Pearaja -Ambalo TA 2009 yang memakan biaya yang hampir mencapai Rp300 juta oleh Dinas Prasarana dan Wilayah Humbahas oleh kontraktor CV KS, namun
terkesan asal jadi dan pengerjaan proyek terkesan cukup dipaksakan sehingga hasilnya tidak maksimal, akhirnya badan jalan yang baru selesai dikerjakan sudah banyak yang berlobang juga kuat dugaan tidak sesuai bestek seperti halnya pemasangan pasangan material dan aspal yang hanya setipis kertas.
"Itu masih contoh kecil dari sekian banyaknya proyek pembangunan," ujar Meha. Ditambahkannya lagi salah satu contoh pembangunan sarana air bersih di Desa Sihas Tonga Kecamatan Parlilitan yang telah menelan biaya yang hampir mencapai nilai milyar
rupiah oleh Dinas Tarukim Humbahas, namun semenjak dibangun hingga saat ini belum dapat dimanfaatkan masyarakat. "Kondisi tersebut sudah berulangkali saya sampaikan kepada Dinas terkait, bahkan langsung kepada Bupati Humbahas, namun tidak ada realisasi dan tanggapan serius," ujarnya.
"Percuma saja dilakukan pembangunan jika hasilnya asal-asalan tanpa ada rasa tanggung jawab. Situasi tersebut barang tentu menjadi bahan masukan kepada Pemkab Humbahas dan untuk ditindaklanjuti demi pembangunan Humbahas menuju Hutamas," kata Meha mengakhiri
Post a Comment